Powered By Blogger

Rabu, 31 Oktober 2012

10 Pahala Pelepasan Hewan (Fang shen)

10 Pahala Pelepasan Hewan (Fang shen)

放生十大功 德
10 Pahala Pelepasan Satwa
Oleh : Mahabiksu Yinguang (Yin Guang Da Shi – 印光大師)
(Mahabiksu Yinguang adalah salah satu sesepuh Mahayana yang sangat terkenal akan ajaran Nya , Mahaguru Liansheng sering juga menulis tentang Beliau – profil akan dibahas di thread berbeda)
diterjemahkan Lianhua Shian





(一)Tiada petaka akibat senjata tajam dan peperangan.

(二)Berbagai kemujuran akan berkumpul.

(三)Panjang usia dan sehat。
Sutra Buddha mengatakan : seorang yang menjalankan sila tidak membunuh dan melakukan pelepasan satwa akan memperoleh dua macam pahala : 1. Panjang usia ; 2. Banyak rejeki dan tiada penyakit.

(四)Banyak anak dan harapan akan anak laki laki.

(五)Para Buddha bersuka cita.

(六)Para hewan akan mengenang jasa. (bibit jodoh baik masa mendatang.)

(七)Tiada petaka.

(八)Terlahir di surga, bagi yang menekuni metode Tanah Suci akan terlahir di Tanah Suci.

(九)Dewasa ini adalah masa masa petaka dalam dunia manusia, rokok, arak, mara kemelekatan cinta, semua mengikat para insan. Bila para insan mengerti saling membalas budi, berbagai kejahatan akan sirna, setiap saat akan tenteram.

(十)Dunia hewan ada kondisi kemajuan perlahan dari kehidupan rendah menuju tinggi, seperti halnya umat manusia yang semula liar berubah semakin berbudaya. Seperti yang dikatakan oleh para ahli, bahwa setiap makhluk hidup mengalami perubahan karena kondisi luar.
Bila tiap orang dapat menjaga sila dan melepas satwa, maka batin penuh kebajikan akan saling bertaut, turun temurun pada anak cucu, selamanya tenteram dan makmur.



Namo Ratnasikkhin Tathagataya
南摩。宝髻如来 – Namo Bao Ji Rulai

*Bao / Ratna = Mustika ; Ji / Sikhin = Rambut terjalin di atas

*Nama Suci Nya sangat bermanfaat bagi para insan di alam rendah, bila saatpenghujung hidupnya dapat mendengar nama Namo Ratnasikhin Tathagata (Namo Bao Ji Rulai),dapat menuntunnya terlahir di alam 33 dewa.

* Dulu, Buddha Sakyamuni adalah seorang anak saudagar, namanya adalah (Jiangshui “降水”). Pada suatu ketika, saat beliau berjalan di luar , melihat banyak sekali hewan carnivora seperti anjing, rubah dan unggas berbondong bondong menuju tepian kolam. Beliau berlari menuju ke tempat itu untuk memeriksa apa yang telah terjadi, ternyata di kolam yang hampir kering tersebut, banyak sekali ikan yang menggelepar ketakutan….

Ikan ikan tersebut berenang dalam sisa air dengan tenaga penghabisan… menuju ke arahnya dan menatap memohon belas kasihan .

Sang Bodhisattva didorong oleh rasa belas kasih agung Nya, berlari mencari air, tapi sayang sekali tidak menemukan. Kemudian Beliau memotong pohon untuk diletakkan di tepi kolam supaya menutupi teriknya sinar matahari yang menyerang ikan ikan dalam kolam.

Beliau pergi ke tempat Raja di negeri Devasvaraprabha (Tianzizai guang – “天自在光”) untuk meminjam 20 ekor gajah dan seratus kantong air, kemudian segera kembali ke kolam dan menuangkan air tersebut.

Dan demi ikan ikan yang kelaparan, Beliau menugaskan anaknya yang bernama shuiyi (“水衣”)

Jiang Shui teringat akan Ratnasikhin Tathagata, saat Tathagata ini masih menjalankan ke Bodhisattva an pernah berikrar :

十方所有任何众生,在临终时闻我名号,其从此死后,即往生三十三天与天众同缘.现在,谁闻其名 号皆生善趣世 界……

“Para insan di sepuluh penjuru, bila saat penghujung hidupnya dapat mendengar nama Ku, setelah meninggal dunia, akan terlahir di 33 alam dewa bersama dengan para dewata. Saat ini, siapapun yang mendengar nama akan terlahir di alam bahagia…”

Oleh karena itulah Beliau berlutut di pinggiran kolam dan melafal nama Namo Ratnasikhin Tathagataya, dan membabarkan Dharma akan nidana.

Beberapa hari kemudian, puluhan ribu ikan ikan yang mati telah terlahir di alam 33, mereka mengetahui bahwa kekuatan dari Nama Ratnasikkhin Tathagata dan Dharma sebab akibat yang dibabarkan oleh Jiang Shui lah yang menjadi faktor penyebab meningkatnya kesadaran mereka menuju alam dewa.

Puluhan ribu dewata itu semua menuju rumah Jiang Shui untuk membalas budi, memberikan berbagai pujana dan menaburkan bunga di rumah Jiangshui dan di kolam bekas mereka hidup dulu….

Sumber : Suvarnaprabhasa Sutra
《金光明经》.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar