Cheng
Beng atau Ceng Meng atau Qing Ming yaitu sembayang kuburan dimana
keluarga pergi ke keburan leluhur untuk membersihkan kuburan, membawa
makanan dan membakar uang kertas (palsu) atau membakar hio agar para
leluhur bahagia di alam baka.
pada zaman Dinasti Ming ada seorang
anak bernama Cu Guan Ciong (Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming) yang
berasal dari sebuah keluarga yang sangat miskin. Dalam membesarkan dan
mendidik Cu Guan Ciong, orangtuanya meminta bantuan kepada sebuah
kuil.
Kemudian untuk mengetahui keberadaan makam orangtuanya, sebagai
seorang kaisar, Cu Guan Ciong memberi titah kepada seluruh rakyatnya
untuk melakukan ziarah dan membersihkan makam leluhur mereka
masing-masing pada hari yang telah ditentukan. Selain itu, diperintahkan
juga untuk memberikan tanda kertas kuning di atas makam-makam
tersebut.
Setelah semua rakyat selesai berizarah,
kaisar memeriksa makam-makam yang ada di desa dan menemukan makam-makam
yang belum dibesihkan serta tidak diberi tanda. Kemudian kaisar
menziarahi makam-makam tersebut dengan berasumsi bahawa di antara
makam-makam tersebut pastilah merupakan makam orangtua, sanak keluarga,
dan leluhurnya. Hal ini kemudian dijadikan tradisi untuk setiap
tahunnya.
Bakti kepada orang tua adalah dasar dari
segala perbuatan. Yang paling utama adalah bakti saat orang tua masih
hidup yaitu dengan berusaha membalas jerih payah mereka membersearkan
kita. Saat orang tua telah meninggal dunia, kita mengenang dan
mengingat kembali budi-budi mereka dan sekuat tenaga membalasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar